Wali Santri Protes ke Kyai Gontor Soal Kamar Mandi

 Kenapa kok ga ada??

Oky Rachmatulloh - Lagi, kemarin ada juga netizen yang berkomentar kenapa aduan wali santri tentang lauk anaknya yang sering dicuri orang tak dikenal, kemudian anaknya yang barangnya sering hilang, belum juga ada tanggapan dari pengasuhan dalam hal ini dan baru saja saya mendengar, ada organisasi santri di sebuah konsulat tapi berani memberi nama Indonesia untuk disematkan di belakang namanya. 

Foto: fixabay.com

Maka benarlah, orang yg mau memberi kritik atau saran tentang Gontor haruslah jadi santri dulu, atau setidaknya jadi wali dulu, sehingga tahu bagaimana cara dan "prosedur" menyampaikan kepada pimpinan Gontor.

Kenapa di Gontor tidak dibentuk organisasi wali murid seperti disekolah-sekolah lain pada umumnya..??, Karena organisasi wali murid itu sangat rentan sekali turut campur dalam urusan kepesantrenan, nanti ada yang anaknya ngeluh makanan enggak enak, lalu usul makanannya di tambahin lagi, ada yang anaknya ngeluh enggak bisa tidur, lalu usul kamarnya ada AC-nya, ada yang anaknya kehilangan sandal, lalu usul biar di pondok ada satpamnya. 

Berbagai macam ego akan muncul sesuai dengan keluhan anak-anaknya, padahal ego itulah yang ingin dihancurkan di Gontor,  ego-ego pribadi itu yg merusak sistem Gontor yang sudah dibangun atas dasar keikhlasan.

Dulu pas pembangunan asrama, datanglah wali santri kepada almarhum Kh Imam Zarkasyi mengadukan kamar mandi santri yang kurang bersih dan terawat, mendengar hal itu Kh Imam Zarksyi tersenyum.

"Memang Gontor ini kecil pak..., santrinya banyak..., maka mungkin tahun ini ada pengurangan jumlah santri biar seimbang dengan kebutuhan kamar mandi...." 

Wali santri itu menyahut "iya.. Betul kyai, dikurangi saja jumlah santrinya... Itu betul kyai..." 

"iya..., termasuk mungkin anak bapak (yang masuk program pengurangan itu)" 

"wah..... Kalau anak saya ya jangan  kyai..." 

Kyai Imam zarkasyi cuma tersenyum.

Begitulah manusia, selalu mementingkan egonya dan ketika menjumpai ego pribadinya, maka dia tidak mau mengalah.

Gontor tidak pernah pasang Iklan, menjanjikan fasilitas ini dan itu, santrinya bakal jadi anu, tidak pernah..!! Orang Tualah yang membawa anak-anaknya ke Gontor, meminta kepada Pak Kyai agar anaknya bisa diterima di Gontor. 

Maka alangkah anehnya, kalau wali santri yg minta anaknya sekolah kok minta ini dan itu ke Pak Kyai. Seharusnya mereka dulu berfikir sebelum memasukkan santrinya ke Gontor, karena Gontor tidak pernah memaksa, ndak pernah memanggil, ndak pernah menjanjikan sesuatu. 

Jadi kalau ada yang kurang berkenan di Gontor dan gara-gara itu anaknya tidak betah, ya monggo dibawa pulang lagi...La Ikraha fi Gontor.

Yang jelas Gontor sudah memberikan keikhlasan yg sebenarnya dalam mengajar, maka dimohon keikhlasan santri pula dalam belajar, dan tak lupa, doa dan keikhlasan wali santri untuk melepas putra-putrinya untuk dididik dan dibina di Gontor....

Share this post