Awal Mula Sejarah Sebutan Pondok Pesantren Modern

 Kenapa disebut pondok modern?? 

Oky Rachmatulloh - Sebenarnya kenapa Gontor itu disebut pesantren Modern?, Apa karena gedungnya megah?,Atau karena Guru-gurunya sudah pakai dasi dan celana?, Atau karena ada Panggung Gembira dan Drama Arena-nya?, Atau integralnya ilmu umum dan ilmu agama di pondok ini? 

Foto: pixabay.com

Ternyata bukan, kalau soal pakai celana dan dasi, sekarang banyak juga pesantren yang Gurunya bercelana dan berdasi tapi masyarakat tidak ada yang menyebut pesantren itu sebagai pondok modern, gedung megah juga bukan, karena banyak pesantren yang gedungnya lebih megah, tapi tidak juga menyebut dirinya pesantren modern, DA (Drama arena)dan PG (Panggung Gembira)? Ini malah 100% tidak. Lalu darimana gelar pesantren modern ini muncul? 

     Bukan dari Gontor sendiri ternyata, masyarakat dulu menyebut pondok ini ya pondok gontor gitu saja, bukan pula dari Kyai pendiri Gontor, bukan pula gelar dari Ulama luar.

Ternyata gelar modern ini justru diperoleh dari seorang Pendeta di Madiun ketika mengunjungi Gontor, dia begitu terpesona melihat santri-santri Gontor bisa berbahasa Arab dan Inggris dengan fasih dan digunakan dalam percakapan sekari-hari, dia juga terheran-heran bahwa Gontor mampu menggerakkan santri dari berbagai latar belakang suku bangsa, organisasi masyarakat, dan keluarga yang berbeda dalam satu kesatuan gerakan. 

     Di saat pesantren lain pada masa itu, masih menggunakan metode penterjemahan Kitab dalam bahasa Jawa, dan membebaskan santrinya untuk berasrama diluar kampus pesantren, sehingga agak susah didisiplinkan. Maka spontan karena melihat kenyataan ini, spontan menyebut Gontor sebagai Pondok Modern.

Jadi, kalau melihat dari sejarah penamaan “Modern” di Gontor ini, maka bisa disimpulkan bahwa ciri Modern yang Gontori itu cuma 2 :

1. Santri Hidup berasrama dan berdisplin
2. Santri berbahasa Arab dan Inggris secara aktif dalam percakapan.

     Jika seandainya ada yang ingin membangun pesantren Modern ala Gontor, maka syaratnya ya Cuma dua itu, tidak perlu membangun gedung mewah lagi megah kalau belum mampu, tidak perlu punya kendaraan “dinas” yang megah dan mewah. 

Disiplinkan santri-santrimu untuk berbahasa dan berbudaya pesantren yang Iklhas, sederhana, mandiri, berukhuwah, dan merdeka secara hakiki, Itu saja cirri pesantren modern ala Gontor.

    Antum (kalian) boleh punya konsep lain soal "modern" ini, macam-macam pula definisinya, tapi asal mula kata modern tersemat di belakang nama pondok Gontor adalah seperti  cerita saya di atas, tidak lebih dan tidak kurang.

    Saya mendapat cerita ini dari almarhum Ustadz Nasrulloh Zainul Muttaqien.

Mutqien insya Allah.

Share this post